Dahulu untuk memproduksi aneka barang dan jasa mengandalkan tenaga otot manusia misalnya untuk mengangkat/memindahkan barang berat, dan tenaga angin atau air misalnya untuk kegiatan penggilingan atau berlayar di lautan, dan hal ini dinilai kurang efisien. Kemajuan teknologi telah merubah kegiatan produksi barang dan jasa yang semula mengalami kesulitan, membutuhkan waktu lama dan biaya sangat besar, berubah menjadi lebih mudah, pengerjaan menjadi lebih cepat, biaya lebih murah, serta menjadi lebih efektif dan efisien.
Wacana industri 4.0 dalam beberapa tahun terakhir sering didengungkan di berbagai media karena pemerintah tengah mendorong implementasi industri 4.0 di Indonesia, terutama difokuskan pada industri otomotif, elektronik, garmen, FMCG (fast moving consumer goods), dan kimia. Namun negara maju seperti Jepang juga tidak sepenuhnya menerapkan industri 4.0 yang fokus pada perkembangan internet. Untuk industri manufaktur mungkin sudah, tetapi sektor lain seperti industri makanan masih menggunakan tangan manusia, warung2 makan masih memasak secara konvensional walaupun cara pembayaran dan pemesanannya sudah modern. Artinya semua tingkatan industri masih berjalan secara ber sama2 dan terintegrasi. Bahkan Jepang kini mulai memperkenalkan konsep industri 5.0 yang lebih fokus pada kebangkitan society, kombinasi pemberdayaan manusia, teknologi, dan data serta lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat.

Info Puskashut April Tahun 2022

Post navigation


Leave a Reply