Info Puskashut September Tahun 2021

Forest bathing atau istilah Jepangnya shinrin-yoku dikenalkan pertama kali oleh Qing Li, Presiden Kelompok Pengobatan dari Hutan di Tokyo. Menurutnya berjalan di bawah hutan dan menjumpai kehijauan alam adalah faktor penting dalam memerangi penyakit di tubuh dan pikiran. Manfaat mandi hutan telah diteliti oleh Qing Li hampir 40 tahun, dan panduan mandi hutan oleh Qing Li (2018) menyebutkan bahwa tinggalkan ponsel dan kamera, berjalanlah tanpa tujuan dan perlahan. Biarkan tubuhmu yang menuntun arahmu. Dengarkan ke mana ia ingin membawamu. Ikuti hidung dan panca indramu. Tidak masalah jika kamu tidak berjalan dan hanya diam. Nikmatilah suara, aroma, dan pemandangan alam dan biarkan alam memasukimu dan kamu memasukinya.
Hal ini menginspirasi Matther P. White untuk melakukan penelitian yang sama di Inggris. Healing forest atau terapi hutan dinilai mampu menurunkan tingkat stress seseorang, baik mental maupun fisik. Berdasarkan hasil analisis kondisi fisik dan kejiwaan hampir 20.000 responden di Inggris, White (2019) menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh para responden terhadap serangan virus naik setelah mereka berjalan di alam terbuka, di taman, atau pantai selama 120 menit hingga 300 menit. Tegakan pohon, ekosistem hutan, dan alam terbuka bisa memulihkan kesehatan fisik dan mental.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply