Webinar: Akselerasi Penganekaragaman Pangan, Peran Hutan dan Hasil Hutan untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Semua negara termasuk Indonesia berkepentingan untuk mewujudkan ketahanan pangan yang kuat. Pada beberapa kesempatan sambutan Presiden Joko Widodo telah mengingatkan agar Indonesia segera mengantisipasi terjadinya krisis pangan global, selain krisis energi, akibat dampak dari perubahan iklim, Covid-19 serta perang Rusia-Ukraina. Bahkan jika memungkinkan, Indonesia dapat mengubah krisis pangan menjadi peluang surplus sehingga mampu mengekspor pangan.

Salah satu pilar dari ketahanan pangan Nasional adalah penganekaragaman atau diversifikasi pangan. Bagi Indonesia yang diperlukan adalah strategi mewujudkan sistem ketahanan pangan yang stabil dan lentur (resilient) terhadap guncangan faktor eksternal yang terkait dengan ketersediaan pangan pokok. Konkritnya adalah bagaimana mengurangi ketergantungan yang berlebihan pada komoditas beras utamanya melalui diversifikasi pangan berbasis pangan lokal. Dalam hal ini terdapat 2 (dua) pendekatan yaitu diversifikasi produksi dan konsumsi yang berbasis bahan pangan lokal.
Diversifikasi produksi pangan merupakan salah satu cara adaptasi yang efektif untuk mengurangi risiko kegagalan produksi akibat perubahan iklim dan kondusif untuk mendukung perkembangan industri pengolahan berbasis sumberdaya lokal. Peran kawasan hutan dan hasil hutan selama ini cukup besar dalam mendukung produksi pangan Nasional. Selain melalui pelepasan kawasan hutan yang dapat dikonversi menjadi tanaman pertanian, banyak program lainnya seperti perhutanan sosial, agroforestry, tumpangsari, penanaman bawah tegakan dll., telah sejak lama kawasan hutan dimanfaatkan bagi pengembangan produksi pangan bahkan hingga proses pengolahannya (hilirisasi). Adapun hasil hutan untuk bahan pangan berdasarkan kesesuaian lahan dan agroklimatnya dapat menghasilkan padi, jagung, kedele, kacang-kacangan, sayur-sayuran, buah-buahan, madu, rempah-rempah dan tanaman obat-obatan.
Sedangkan diversifikasi konsumsi pangan, bertujuan memperluas spektrum pilihan yang kondusif sebagai stimulansi dalam mewujudkan pola pangan harapan (PPH) yang hingga kini belum sesuai yang diharapkan. Demikian pula halnya, peran pangan lokal belum optimal dalam mendukung diversifikasi konsumsi pangan. Lebih konkrit lagi, diversifikasi konsumsi pangan sangat penting guna membudayakan pola konsumsi pangan yang beraneka ragam, seimbang, dan aman dalam jumlah dan komposisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi agar dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Dari sisi aktivitas produksi, diversifikasi konsumsi pangan dapat meminimalkan resiko usaha pola monokultur, meredam gejolak harga, mengurangi gangguan hama/penyakit tanaman, meningkatkan pendapatan petani dan menunjang pelestarian sumber daya alam.
Dari uraian di atas, cukup mendesak kebutuhan akselerasi penganekaragaman pangan baik produksi maupun konsumsi pangan yang bertumpu pada bahan pangan lokal secara lebih serius, sistematis dan terintegrasi.

 

Selengkapnya klik link berikut

Leave a Reply