Buku ini menggambarkan rangkuman sejarah pengelolaan hutan sepanjang tiga zaman dimulai dari kedatangan dan kolonialisme bangsa Belanda, penjajahan Jepang dan pengelolaan hutan di masa kemerdekaan. Melalui sejarah pengelolaan hutan kita dapat melihat motivasi pengelolaan hutan di setiap era yang berbeda. Pada awal kolonialisme Belanda, motif ekonomi merupakan faktor dominan yang pendorong pemanfaatan hutan. Pada masa itu hutan jati di Jawa di eksploitasi secara besarbesaran. Ketika kerusakan hutan meluas dan pasokan kayu dari hutan semakin menipis, timbul kesadaran bahwa hutan sebagai sumberdaya alam yang renewable harus dikelola secara lestari dan berkesinambungan. Kawasan hutan mulai ditata, diukur, dipetakan dan di-inventarisir. Tetapi hutan juga merupakan sumber plasma nuftah dengan berbagai keanekaragaman hayati yang dimilikinya perlu dilindungi dan di konservasi. Pada waktu ini pulau Jawa seluas 12,9 juta ha dihuni oleh lebih 56,1 % penduduk Indonesia memiliki hutan seluas 3,1 juta ha atau kurang lebih 24 % dari luas daratan. Sehingga kecuali aspek ekonomi dan lingkungan, hutan di Jawa dituntut untuk memberikan peranannya pada aspek sosial. Permasalahan semakin rumit ketika jumlah penduduk terus meningkat, tuntutan kebutuhan hidup masyarakat akan kehidupan yang lebih baik juga meningkat, sementara lapangan kerja terbatas. Ditengah tantangan yang begitu besar, pengelolaan hutan harus kreatif, adaptif, solutif dan aplikatif

Selengkapnya dapat dibaca dan diunduh pada link berikut:

Buku: Pengelolaan Hutan di Pulau Jawa

Post navigation


Leave a Reply