Pemerintah melalui kementerian yang membidangi kegiatan kehutanan, telah menggencarkan gerakan menanam pohon sebagai salah satu bentuk upaya melestarikan bumi. Langkah ini diambil mengingat pentingnya pohon dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi efek rumah kaca, serta meningkatkan tutupan hutan.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menjadi salah satu motor penggerak utama gerakan ini. Berbagai program reboisasi dan rehabilitasi telah diluncurkan dengan tujuan untuk memulihkan lahan-lahan kritis. Salah satu program besar yang dirancang adalah pencapaian target fully net sink 2030, yang menyusun rencana komprehensif untuk meningkatkan tutupan hutan melalui penanaman pohon baik di lahan negara maupun di lahan masyarakat.
Upaya ini juga diikuti dengan kampanye-kampanye penyadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana partisipasi dalam program penanaman pohon dapat memberikan dampak positif jangka panjang. Antusiasme masyarakat terlihat jelas dengan banyaknya sukarelawan yang ikut serta dalam kegiatan penanaman pohon, baik di skala lokal maupun nasional. Gerakan ini telah berhasil meningkatkan kesadaran lingkungan serta menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di kalangan masyarakat.
Secara keseluruhan, gerakan penanaman pohon yang telah dijalankan oleh pemerintah berhasil memupuk kesadaran lingkungan yang tinggi di tengah masyarakat. Dukungan ini menjadikan penghijauan kembali bukan sekadar agenda pemerintah, tetapi juga komitmen bersama untuk menjaga dan melestarikan bumi.
Partisipasi Organisasi dan Masyarakat dalam Program Penanaman Pohon
Partisipasi masyarakat dalam program penanaman pohon kian meningkat dengan adanya dukungan dari berbagai organisasi. Salah satu yang menonjol adalah Korps Alumni Daya Mahasiswa Sunda (Kadamas) dan Daya Mahasiswa Sunda (Damas), yang aktif mendukung kegiatan rehabilitasi dengan program bertajuk ‘Ayo Menanam Pohon Bersama Damas Kadamas’. Acara ini diadakan di Taman Hutan Kampus IPB, Cikabayan, Kecamatan Darmaga, dan menarik perhatian luas dari masyarakat.
Kegiatan ini sejalan dengan target FOLU NET SINK 2030 yang ditetapkan oleh pemerintah, yang mana peran serta masyarakat dan organisasi sangat krusial. Kegiatan yang digelar oleh Kadamas dan Damas memberikan contoh nyata bagaimana sinergi antara masyarakat dan organisasi dapat mempercepat tercapainya tujuan pelestarian lingkungan. Melalui penanaman pohon yang dilakukan, kontribusi nyata dari berbagai pihak terlihat semakin signifikan, menambah jumlah pohon yang dapat menyerap karbon dan mengurangi tingkat emisi secara keseluruhan.
Selain itu, kegiatan ini juga mengedepankan edukasi mengenai pentingnya rehabilitasi hutan sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim. Keterlibatan langsung masyarakat dalam penanaman pohon menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap keberlanjutan lingkungan. Selama kegiatan berlangsung, para peserta diberikan pemahaman tentang teknik penanaman yang benar serta manfaat ekologis yang dihasilkan dari proses tersebut.
Pada acara penanaman yang diadakan pada hari Minggu, 25 Agustus 2024 dihadiri oleh Dr. Ir. Iman Santoso, Ketua Umum yayasan Sarana Wana Jaya yang mejadi salah satu sponsor kegiatan tersebut, disamping Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (BPDASRH) Citarum Ciliwung, Fakultas Kehutanan IPB University dan Bank BJB Bogor. Pada kesempatan tersebut Dr. Iman Santoso menekankan pentingnya menanam pohon, karena menanam pohon itu identik dengan membangun kehidupan bahkan peradaban. Secara ekosistem, tumbuhnya pohon akan menarik serangga, semut, cacing dan hewan lainnya sejalan dengan berkembangnya pohon, satwa yang lebih besar seperti burung pun akan datang bertandang apalagi bila pohon-pohon tersebut tumbuh dalam kesatuan yang berbentuk hutan, maka akan menjadi habitat berbagai macam satwa. Dalam kaitannya dengan FOLU, beliau mengingatkan fungsi hutan sebagai peneyerap karbon, penghasil oksigen, pemilara keragaman hayati serta bisa menumbuhkan banya mata-mata air yang sangan diperlukan oleh manusia.
Pada acara tersebut telah ditanam berbagai jenis pohon yang tergolong kedalam kelompok Jenis Pohon Serbaguna (JPSG) seperti nangka, sukun, petai, jengkol dan alpukat. Bibit tanaman disumbang oleh BPDASRH, disamping itu juga ditanam pohon kayu seperti Khaya dan Meranti yang disediakan oleh Fakultas Kehutanan IPB University. Di masa mendatang, bukan tidak mungkin Taman Hutan Kampus IPB University ini akan menjadi alternatif dari Kebun Raya Bogor yang saat ini sudah sangat padat dengan pengunjungnya yang melebihi daya tampung optimalnya.