Menjaga kesehatan dan kelestarian ekosistem lahan basah termasuk mangrove dan gambut tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan yaitu mengurangi efek negatif perubahan iklim namun juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal dan daerah. Pengembangan akuakultur dan berbagai aktivitas pesisir lainnya termasuk perluasan pemukiman dan pembangunan infrastruktur serta potensi kenaikan permukaan lair laut akibat pemanasan global, menjadi ancaman serius bagi kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia. Secara global, areal mangrove telah terdegradasi parah sehingga luasnya tinggal separuh dalam 50 tahun terakhir. Hutan mangrove yang tumbuh di perairan rawa asin wilayah tropis dan sub tropis menyimpan karbon lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem lahan basah yang lain.
Mangrove menawarkan potensi adaptasi iklim serta melindungi pesisir dari ancaman erosi atau abrasi melalui mitigasi dampak badai atau gelombang laut. Karena itu manajemen adaptif yang tepat guna sangat diperlukan selain untuk mitigasi gangguan terhadap ekosistem mangrove perlu juga memperhitungkan manfaat ekonomi lokal. Lahan gambut merupakan tanah organik terendam air setebal hingga 15 meter berperan sebagai penyerap karbon namun menghadapi ancaman ketika dikeringkan karena sangat rentan terjadi kebakaran, melepas asap beracun dan emisi gas rumah kaca.
Lahan gambut mencakup separuh lahan basah dunia meliputi 3% dari total areal lahan bumi. Ketika mengkaitkan lahan gambut dengan restorasi atau rehabilitasi maka aspek kuncinya adalah menghindari terjadinya kebakaran, baik dalam hal cara maupun manfaat dalam restorasi/rehabilitasi lahan gambut tersebut. Karena itu upaya pencegahan, pemantauan dan penanganan dini kebakaran lahan gambut memerlukan pendekatan manajemen adaptif pada areal yang akan dan telah direstorasi. Selain itu agar dipertimbangkan pula urgensi dampaknya terhadap peningkatan ekonomi masyarakat lokal. Guna membahas isu tersebut di atas lebih mendalam, Pusat Pengkajian Strategis Kehutanan (PUSKASHUT), Yayasan Sarana Wana Jaya (YSWJ) menyelenggarakan Webinar dengan topik “Manajemen Adaptif dalam Restorasi Mangrove dan Gambut di Tingkat Lokal“.